AKUNTASI KEUNGAN MENENGAH
1
1.Apa penjelasan
dari :
a. Piutang dagang/usaha
b. Piutang bukan dagang/usaha
c. Piutang pendapatan
Jawab :
A. Piutang dagang / piutang usaha
yaitu
piutang yang timbul dari penjualan kredit barang atau Jasa yang merupakan usaha
pokok perusahaan. Bila piutang timbul dari penjualan asset perusahaan,
pemberian pinjaman kepada pihak tertentu maka piutang tersebut tidak termasuk
golongan piutang dagang.
Piutang dagang merupakan suatu perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya jatuh tempo dalam tiga puluh sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen perusahaan yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan. Biasanya piutang dagang tidak mencakup bunga, meskipun bunga atau biaya jasa dapat saja ditambahkan bilamana pembayaran tidak dilakukan dalam periode tertentu, dengan kata lain piutang dagang merupakan tipe piutang paling besar. Piutang dagang diakui/dicatat pada saat :
Piutang dagang merupakan suatu perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya jatuh tempo dalam tiga puluh sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen perusahaan yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan. Biasanya piutang dagang tidak mencakup bunga, meskipun bunga atau biaya jasa dapat saja ditambahkan bilamana pembayaran tidak dilakukan dalam periode tertentu, dengan kata lain piutang dagang merupakan tipe piutang paling besar. Piutang dagang diakui/dicatat pada saat :
a.
Perusahaan memperoleh piutang dagang tersebut melalui adanya penjualan kredit.
b.
Terjadinya retur dan potongan penjualan.
c.
Adanya pelunasan.
Misalnya, PT. Komputer Acer, sebuah
perusahaan distributor computer yang berlokasi di Jakarta, menjual produknya
senilai Rp 175.000.000. kepada Toko Duta Niaga, Bandung. Pihak pembeli baru
membayar sebesar Rp 50.000.000. pada saat terjadinya transaksi tersebut dan
sisanya akan dilunasi pada bulan berikutnya. Atas transaksi ini jurnal yang
perlu dibuat adalah sebagai berikut :
Kas
|
Rp
50.000.000
|
|
Piutang Usaha
|
Rp
125.000.000
|
|
Penjualan
|
Rp
175.000.000
|
B. Piutang Bukan Usaha
Piutang non dagang adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan
atau pihak lain akibat dari transaksi yang secara tidak langsung berhubungan
dengan kegiatan normal usaha perusahaan. Jenis piutang ini, apabila dapat
ditagih dalam jangka satu tahun, maka akan diklasifikasikan ke dalam aktiva
lancar. Jika tidak, akan dicatat sebagai aktiva tidak lancar.
Adalah piutang yang timbul bukan sebagai
akibat penjualan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Piutang bukan
dagang umumnya didukung dengan persetujuan-persetujuan formal dan secara
tertulis. Piutang bukan dagang harus diikhtisarkan dalam perkiraan-perkiraan
yang berjudul sesuai dan dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan. Termasuk
dalam kelompok yang dibawah ini, yaitu:
- Persekot dalam kontrak pembelian.
- Klaim terhadap perusahaan pengangkutan barang-barang rusak atau hilang.
- Klaim terhadap perusahaan asuransi atas kerugian-kerugian yang dipertanggungkan.
- Klaim terhadap pegawai perusahaan.
- Klaim terhadap restitusi pajak.
- Tagihan terhadap langganan untuk pengembalian tempat barang.
- Uang muka pada anak perusahaan
- Uang muka pada pegawai perusahaan
- Piutang deviden
- Piutang pesanan pembelian saham.
- Piutang biaya, misalnya :
- Asuransi dibayar dimuka
- Gaji di bayar di muka
- Sewa di bayar dimuka
- Iklan di bayar di muka
- Piutang penghasilan, misalnya :
- Piutang jasa ( service, bengkel, saham, dll)
- Piutang sewa
- Piutang bunga
- Piutang lain – lain, misalnya :
- Piutang perusahaan kepada karyawan
- Kelebihan membayar pajak
- Piutang perusahaan kepada cabang – cabang perusahaan
Dari contoh PT. Komputer Acer, perusahaan
tersebut selama bulan April 2006 memberikan pinjaman kepada karyawan sebesar Rp
12.000.000 dan membayar sebesar Rp 15.000.000 kepada Pt Transportindo, sebuah
perusahaan angkutan arang, uang pesanan jasa angkutan barang ke Bali untuk
bulan juli 2006. Untuk transaksi ini jurnal yang perlu dibuat adalah sebagai
berikut:
| |||||||||||
C. PIUTANG PENDAPATAN
Piutang pendapatan dalam akuntasi
dapat juga disebut sebagai pendapatan yang masih dibayar dimuka. Piutang pendapatan
sering terjadi dalam perusahaan jasa yang kegiatannya memberi pelayanan jasa. Piutang
pendapatan dapat terjadi salah satunya ketika perusahaan telah memberi
pelayanan jasa kepada pelanggannya namun pelanggan tersebut belum membayar jasa
yang telah dinikmatinya hingga akhir periode.
Piutang pendapatan / Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan
yang sudah menjadi hak dilihat dari segi waktu tetapi belum dicatat atau
diterima pembayarannya.
Contoh akun pendapatan yang masih harus diterima adalah bunga yang masih harus diterima (piutang bunga), sewa yang masih harus diterima (piutang sewa), dan sebagainya.
Ilustrasi pencatatan :
Contoh akun pendapatan yang masih harus diterima adalah bunga yang masih harus diterima (piutang bunga), sewa yang masih harus diterima (piutang sewa), dan sebagainya.
Ilustrasi pencatatan :
Tanggal 1 November 2008 didepositokan
uang ke bank sebesar Rp100.000.000,00 untuk tiga bulan dengan bunga 6% per
tahun. Bunga deposito diterima secara bulanan setiap tanggal 1 bulan
berikutnya.
Misalnya periode akuntansi berakhir
pada tanggal 31 Desember 2008, pendapatan bunga untuk bulan Desember 2008
sebesar Rp500.000,00 (=Rp100.000.000,00 x 0,5%) yang akan diterima tanggal 1
Januari 2009 harus dicatat sebagai pendapatan pada periode akuntansi tahun
2008, ayat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:
JP : Piutang bunga / Rp 500.000,00 ( D )
Bunga yang masih harus
diterima
Pendapatan bunga Rp
500.000,00 ( K )
2. Jelaskan secara lengkap pengertian piutang
usaha dari berbagai sumber
Jawab :
Menurut para ahli ekonomi terdapat beberapa pengertian
piutang yang di kemukakan yaitu sebagai berikut:












3. Contoh – contoh laporan piutang usaha
Jawab :
Dibawah ini kami menyajikan laporan piutang dagang PT Nippon Indosari
Corpindo. Pada laporan piutang dagang ini dapat dilihat rekanan perusahaan
beserta posisi saldo piutang dagangnya dan analisa umur piutang.
Perubahan
Saldo Piutang Dagang
Saldo
piutang dagang atau account receivable dapat berubah karena:
1. Berubahnya
tingkat penjualan kredit perusahaan karena perubahan jumlah pelanggan atau
distributor perusahaan dan perubahan tingkat pembelian pelanggan atau
distributor.
Misal:
Asumsi 1 tahun adalah 300 hari. Waktu
pembayaran piutang dagang adalah 30 hari.
Pada tahun 2013, penjualan perusahaan (100%
kredit) adalah US$ 300 juta.
Pada tahun 2014, penjualan perusahaan (100%
kredit) adalah US$ 360 juta.
Berapakah posisi piutang dagang tahun 2013
dan 2014 dan berapakah tambahan modal kerja perusahaan?
Penjualan tahun 2013 adalah US$ 300 juta
dibagi 300 hari maka diperoleh penjualan per hari US$ 1 juta.
Waktu pembayaran piutang dagang 30 hari
maka posisi piutang dagang adalah 30 hari X US$ 1 juta = US$ 30 juta.
Penjualan tahun 2014 adalah US$ 360 juta
dibagi 300 hari maka diperoleh penjualan per hari US$ 1,2 juta.
Waktu pembayaran piutang dagang 30 hari
maka posisi piutang dagang adalah 30 hari X US$ 1,2 juta = US$ 36 juta.
Posisi piutang dagang tahun 2013 adalah US$
30 juta dan posisi piutang dagang tahun 2014 adalah US$ 36 juta, berarti posisi
piutang dagang meningkat sebesar US$ 6 juta. Peningkatan posisi piutang dagang
juga berarti perusahaan harus meningkatkan modal kerja sebesar US$ 6 juta juga.
2. Perubahan
syarat pemberian kredit i.e. menurunkan standar kualifikasi pelanggan yang
boleh membeli secara kredit, atau memperlama waktu piutang dagang, i.e.
meningkatkan periode waktu pembayaran kredit dari misalnya 30 hari menjadi 40
hari.
Misal:
Asumsi 1 tahun adalah 300 hari.
Waktu pembayaran piutang dagang adalah 30
hari.
Pada tahun 2013, penjualan perusahaan (100%
kredit) adalah US$ 300 juta.
Waktu pembayaran piutang dagang adalah 40
hari.
Pada tahun 2014, penjualan perusahaan (100%
kredit) adalah US$ 360 juta.
Berapakah posisi piutang dagang tahun 2013
dan 2014 dan buatlah perincian tambahan modal kerja perusahaan?
Penjualan tahun 2013 adalah US$ 300 juta
dibagi 300 hari maka diperoleh penjualan per hari US$ 1 juta.
Waktu pembayaran piutang dagang 30 hari
maka posisi piutang dagang adalah 30 hari X US$ 1 juta = US$ 30 juta.
Penjualan
tahun 2014 adalah US$ 360 juta dibagi 300 hari maka diperoleh penjualan per
hari US$ 1,2 juta.
Waktu pembayaran piutang dagang 30 hari
maka posisi piutang dagang adalah 30 hari X US$ 1,2 juta = US$ 36 juta.
Tetapi,
Waktu pembayaran piutang dagang
diperlonggar atau diperlama dari 30 hari menjadi 40 hari maka:
Waktu pembayaran piutang dagang 40 hari
maka posisi piutang dagang adalah 30 hari X US$ 1,2 juta = US$ 48 juta.
Posisi piutang dagang tahun 2013 adalah US$
30 juta dan posisi piutang dagang tahun 2014 adalah US$ 48 juta, berarti posisi
piutang dagang meningkat sebesar US$ 18 juta. Peningkatan posisi piutang dagang
juga berarti perusahaan harus meningkatkan modal kerja sebesar US$ 18 juta
juga.
Perincian tambahan modal kerja akibat
perubahan syarat pembayaran piutang dagang dari 30 hari menjadi 40 hari.
Perubahan piutang dagang jika tidak ada
perubahan syarat pembayaran piutang dagang adalah US$ 6 juta.
Perubahan piutang dagang setelah
peningkatan penjualan dan perubahan syarat pembayaran piutang dagang adalah US$
12 juta.
Total perubahan piutang dagang sebesar US$
18 juta.
Anggaran
piutang tidak tertagih
Risiko piutang tidak tertagih dapat bersumber dari pelanggan baru atau
pelanggan lama yang kemampuan pembayaran piutang dagangnya melemah. Analisis
piutang tidak tertagih umumnya menggunakan analisa umur piutang. Semakin banyak
umur piutang yang terlambat, semakin tinggi juga risiko piutang tidak tertagih.
Besarnya anggaran piutang dagang tidak
tertagih ditentukan berdasarkan estimasi dan pengalaman dari manajemen. Semakin
besar anggaran piutang dagang tidak tertagih, semakin rendah marjin keuntungan
perusahaan.
Oleh karena itu, manajemen seringkali
“mempermainkan” besarnya anggaran piutang dagang tidak tertagih untuk mencapai
target keuntungan perusahaan.
·
Jika target keuntungan perusahaan tidak tercapai, manajemen dapat mengurangi
estimasi piutang tidak tertagih.
·
Jika target keuntungan perusahaan melebihi target, manajemen dapat meningkatkan
estimasi piutang dagang tidak tertagih. Peningkatan estimasi piutang dagang
tidak tertagih ini dapat digunakan manajemen dimasa depan ketika target
keuntungan tidak tercapai.
Kedua tindakan diatas merupakan strategi
untuk memperhalus kinerja perusahaan atau smoothing financial performance.
DAFTAR PUSTAKA